1. Wacana pada Tataran Ilmiah
Merupakan wacana yang memilki aturan baku dan sejumlah persyaratan
khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Contoh makalah,
laporan, skripsi, tesis, disertasi.
Contoh Wacana pada Tataran Ilmiah :
Sejarah sering terjadi dalam gelombang
– gaya dan cita rasa musik berubah tiap dekade dan kerajaan runtuh
menjadi kerajaan baru setiap beberapa abad. Pola yang sama mencirikan
setidaknya 65 juta tahun sejarah alam di Amerika Utara, dimana analisis
kuantitatif baru telah menemukan enam gelombang berbeda keanekaragaman
mamalia atau fauna evolusioner. Apa gaya sejarah yang menentukan takdir kelompok ini? Angka-angka menunjukkan kalau gaya tersebut adalah perubahan iklim.
“Walaupun
kita selalu tahu secara umum kalau mamalia merespon perubahan iklim
seiring waktu, ada kontroversi apakah ini dapat ditunjukkan secara
kuantitatif,” kata Christine Janis, profesor biologi evolusi
di Universitas Brown. “Kami menunjukkan kalau kemunculan dan keruntuhan
fauna ini memang berkorelasi dengan perubahan iklim – kenaikan atau
penurunan paleotemperatur global – dan juga dipengaruhi oleh gangguan
yang lebih lokal seperti peristiwa imigrasi.”
Secara khusus, dari enam gelombang keanekaragaman spesies yang ditemukan oleh Janis dan rekan-rekannya dari Spanyol dalam Proceedings of the National Academy of Sciences,
empat menunjukkan korelasi statistik yang signifikan dengan pola yang
bersesuaian dengan periode ketika mamalia dari benua lain menginvasi
dalam jumlah besar, kata Janis, yang merupakan penulis senior dan kedua
makalah tersebut.
Studi sebelumnya
mengenai hubungan potensial antara perubahan iklim dan evolusi spesies
mamalia telah mempertimbangkan keanekaragaman spesies total dalam
catatan fosil dalam periode waktu yang sama. Namun analisis ini,
dipimpin oleh sarjana pasca doktoral Borja Figueirido, para ilmuan
mempertanyakan apakah ada pola dalam keanekaragaman spesies yang
signifikan. Mereka dipandu oleh metodologi sejenis yang dirintis dalam
sebuah studi fauna evolusioner dalam invertebrata laut oleh suami
Janis, Jack Sepkoski, yang merupakan seorang paleontolog dari
Universitas Chicago.
Apa yang para
peneliti temukan adalah enam kelompok berturutan spesies mamalia yang
sama-sama punya kenaikan, puncak, dan penurunan jumlah. Sebagai contoh,
fauna Paleosen memberi jalan bagi fauna Eosen awal-tengah sekitar 50
juta tahun lalu. Lebih lanjut, para peneliti menemukan kalau transfer
dominasi ini berkorelasi dengan ingsutan suhu, seperti ditunjukkan
dalam data tingkat oksigen atmosfer masa lalu (ditentukan dari isotop
dalam fosil mikroorganisme laut dalam).
Berdasarkan
jumlah, penelitian ini menunjukkan korelasi antara keanekaragaman
spesies dan perubahan suhu, namun secara kualitatif, ia juga memberikan
narasi bagaimana sifat spesies tertentu dalam tiap perubahan masuk akal
berdasarkan perubahan vegetasi yang mengikuti perubahan iklim. Sebagai
contoh, setelah episode pemanasan selama 20 juta tahun di epoh Miosen
awal, tetumbuhan dominan bergeser dari lahan kayu menjadi padang
rumput. Tidak mengherankan bila banyak herbivora fauna Miosen memiliki
gigi dengan mahkota tinggi yang memungkinkan mereka memakan makanan
dari sumber padang rumput.
Studi ini
membantu para ilmuan memahami evolusi dan perubahan iklim, namun tidak
terlalu luas sehingga mereka dapat membuat prediksi spesifik mengenai
masa depan, kata Janis. Namun tampaknya jelas kalau perubahan iklim
telah memiliki efek nyata selama jutaan tahun.
“Gangguan
demikian, berkaitan dengan perubahan iklim antropogenik, saat ini
menantang fauna dunia, menekankan pentingnya catatan fosil untuk
pemahaman kita bagaimana peristiwa masa lalu mempengaruhi sejarah
keanekaragaman dan kepunahan
fauna, dan karenanya menunjukkan bagaimana perubahan iklim masa depan
dapat terus mempengaruhi kehidupan di Bumi,” tulis para peneliti dalam
makalah mereka.
Selain Janis dan
Figueirido dari Brown, peneliti lain adalah Juan Perez-Claros dan
Paul Palmqvist dari Universitas Malaga dan Miguel De Renzi dari
Universitas Valencia di Spanyol. Figueirido juga berafiliasi dengan
Malaga.
Dana dari program Fulbright, Yayasan Bushnell (pada Brown) dan Kemetrian Sains dan Inovasi Spanyol.
Sumber berita:
Referensi jurnal:
Borja Figueirido, Christine M. Janis, Juan A. Pérez-Claros, Miquel De Renzi, and Paul Palmqvist. Cenozoic climate change influences mammalian evolutionary dynamics. PNAS, December 27, 2011 DOI: 10.1073/pnas.1110246108
Tidak ada komentar:
Posting Komentar