Sabtu, 24 Desember 2011

Senandung Pelangi


Sesaat terungkai tanya apa yang sedang aku lakukan di pojok kamar ini, hanya termenung menatap sebuah dinding tembok yang d balut cat abu-abu dengan di selimuti kegelapan malam yang semilir anginya merasuk d tubuh ku, dengan kelambu gelapnya kamar ini lampu yang biasanya menerangi seakan tak mau menyala lagi hingga terangnya rembulan tak lagi ku rasakan dimalam itu, semua keadaan terasa kosong hingan hati dan perasaan ini seakan mengikuti kekosongan kamar ini, malam yang biasa terasa panas pun tak lagi kurasakan semuanya hampa entah apa yang tubuh ini rasakan hingga sampai larut pun mata tak bisa ku pejam, hanya desiran angin malam dan gesekan dedaunan yang menemaniku di malam yang sunyi itu, sesaat terdengar gemuruh yang begitu kencang membuat semua rasa menjadi semakin terpojok dengan semua keadaan sedih, hancur, pilu hanya itu yang kurasakan dimalam yang gelap itu, terlintas fikiran untuk bangkit dan berlari tapi hati ini terasa ragu dengan semua ini apakah aku masih bisa melanjutkan semua ini ? semua kurasakan sendiri mencari solusi demi solusi dengan pemikiran yang sangat sederhana entah apa yang aku rasakan seakan membuat diriku menjadi lebih arogan tidak bisa berbicara dengan sahabat dekat atau pun keluarga dan hanya berbicara pada dinding kamar yang kosong. Aku yakin bisa melewati semuanya sendiri, dengan persiapan semua keyakinan persoalan persoalan yang datang di hari esok aku yakin dan sanggup melewati semua ini, bagaikan pepohonan yang tumbuh di dataran mencari sebuah cahaya yang bisa menyejuakan hati yang sedang kosong mencari mata ait yang bisa membuat rasa sejuk merindukan pelangi yang memberikan keceriaan dengan semburat warna warni yang menyelimutinya, benderang azan terdengar menghampiriku tersadar wahtu sudah menuju pagi tapi hanya kepiluan yang kurakasakan dan berharap mentari pagi dan embun pagi yang dapat menyejukan ku saat itu, hidup itu tak bisa hanya berdiam saja hanya termenung menunggu seakan diri ini diselimuti dengan kabut kebodohan, beranjak bangkit dari lautan kegelisahan yang menghampiri, dengan terpaan gelombang pasang yang siap menghantam tubuh ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar