Sesaat terungkai tanya apa yang
sedang aku lakukan di pojok kamar ini, hanya termenung menatap sebuah dinding
tembok yang d balut cat abu-abu dengan di selimuti kegelapan malam yang semilir
anginya merasuk d tubuh ku, dengan kelambu gelapnya kamar ini lampu yang
biasanya menerangi seakan tak mau menyala lagi hingga terangnya rembulan tak
lagi ku rasakan dimalam itu, semua keadaan terasa kosong hingan hati dan
perasaan ini seakan mengikuti kekosongan kamar ini, malam yang biasa terasa
panas pun tak lagi kurasakan semuanya hampa entah apa yang tubuh ini rasakan
hingga sampai larut pun mata tak bisa ku pejam, hanya desiran angin malam dan
gesekan dedaunan yang menemaniku di malam yang sunyi itu, sesaat terdengar
gemuruh yang begitu kencang membuat semua rasa menjadi semakin terpojok dengan
semua keadaan sedih, hancur, pilu hanya itu yang kurasakan dimalam yang gelap
itu, terlintas fikiran untuk bangkit dan berlari tapi hati ini terasa ragu
dengan semua ini apakah aku masih bisa melanjutkan semua ini ? semua kurasakan
sendiri mencari solusi demi solusi dengan pemikiran yang sangat sederhana entah
apa yang aku rasakan seakan membuat diriku menjadi lebih arogan tidak bisa
berbicara dengan sahabat dekat atau pun keluarga dan hanya berbicara pada
dinding kamar yang kosong. Aku yakin bisa melewati semuanya sendiri, dengan
persiapan semua keyakinan persoalan persoalan yang datang di hari esok aku
yakin dan sanggup melewati semua ini, bagaikan pepohonan yang tumbuh di dataran
mencari sebuah cahaya yang bisa menyejuakan hati yang sedang kosong mencari
mata ait yang bisa membuat rasa sejuk merindukan pelangi yang memberikan
keceriaan dengan semburat warna warni yang menyelimutinya, benderang azan
terdengar menghampiriku tersadar wahtu sudah menuju pagi tapi hanya kepiluan
yang kurakasakan dan berharap mentari pagi dan embun pagi yang dapat menyejukan
ku saat itu, hidup itu tak bisa hanya berdiam saja hanya termenung menunggu
seakan diri ini diselimuti dengan kabut kebodohan, beranjak bangkit dari lautan
kegelisahan yang menghampiri, dengan terpaan gelombang pasang yang siap
menghantam tubuh ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar